Minggu, 03 April 2016

Ikut Lomba . . . Untuk Siapa?


Ikut Lomba . . . Untuk Siapa?


cuma pemanis kok~

Artikel ini sebenernya gue bikin, gegara gue kecewa sama beberapa event yang gue ikutin. Di sini, gue ngomongin event nulis orific ya.
Yup, semacam cerpen dan puisi gitu.
Apa pasal gue kecewa?
Bukan karena gue nggak lolos meskipun alasan itu juga kuat sih
Alasan gue kecewa adalah sama penyelenggara event itu sendiri.

Sebut aja, gue pernah ikut event XXXX, di situ persyaratannya gue diminta nulis dengan tema tertentu. Emang, gue nggak berhak sok jago nulis, toh gue bukan siapa-siapa ---cuma cabe di lautan sambel /apaansih
Gue kesel banget sama PJ event sama Publisher yang bersangkutan. But, sorry, gue nggak bisa nulisin alasan gue di sini, entar gue kena senggol pengadilan. Intinya, mereka itu MARUK banget. Alusnya sih, mereka ngebet nyari untung dan event itu cuma buat kedok. Semacam ilusi buat penulis-penulis pemula kek gue.



Gue ngaku kok, kalo selama gue ngikut event dan lolos jadi kontrib, gue emang nggak pernah beli buku hasil event itu. Dan karena publishernya sendiri yang bilang, GAK WAJIB BELI, ya gue nggak beli. Bukannya sok atau gimana, tapi duit itu bisa gue gunain buat beli buku kuliah, buat yang laen-laen juga. Kasarnya, lebih baik gue beli buku yang bakal digunain gue dan dosen, daripada beli buku buat ngincer halaman yang ada nama guenya.
Lagipula, duit gak tumbuh di pohon tau -_-

Keknya, gegara inilah, gue ngerasa diblack-list sama PJ-PJ Event plus Publisher. Mereka kan nyari untung, mending ngelolosin yang mau beli, daripada ngelolosin gue. Cetek pemikiran gue? Like I care.

Baru-baru gue kejadian satu event aneh. Event YYYYYY, gue inget bener event ini karena gue setor karyanya mepet DL. Gue nyadar diri kok, kalo ini cuma untung-untungan. Dan gue nggak ngarepin lolos buat event yang ini.
Hasilnya?
Gue lolos.
Gila gak?
Gila dong, kalo kata gue. Dan menurut lo masuk akal nggak kalo pengumuman event itu cuma selang beberapa hari dari DL?
Bukan aneh lagi. Mencurigakan.

Dan bener, pas gue cek email gue, gue dapat email yang isinya kurang lebih gini :

Salam Literasi!
Terima kasih sudah mengirimkan naskah puisi untuk berpartisipasi dalam event YYYYYY dalam rangka penerbitan buku antologi puisi bertema ”ABCDEFGHIJ”.
Tim 1234 dan Penerbit 000000 sudah mempelajari naskah Anda dan kami mengucapkan selamat atas terpilihnya naskah Anda untuk dibukukan.
Sebagai informasi, buku ini akan dicetak terbatas yang ditujukan sebagai dokumentasi penulis. Seluruh proses cetak (cover, editing, layout, ISBN) ditanggung 1234 dan Penerbit 000000, namun Anda hanya diharuskan registrasi / membeli minimal 1 (satu) eksemplar buku sebagai bukti terbit. Jika ingin lebih, sangat boleh.
*Biaya 1 eksemplar buku bukti terbit sudah termasuk ongkos kirim, sertifikat cetak dan mp3 musikalisasi puisi naskah Anda yang disenandungkan oleh salah satu tim 1234 sebesar Rp 100.000,-
Jika penulis ingin membeli lebih dari satu buku, harap minta rincian terlebih dulu kepada admin via email ini.
Jika penulis tidak menginginkan mp3 dan sertifikat cetaknya hanya dikenakan biaya sebesar Rp. 82.000
Jika penulis hanya ingin mendapatkan buku digital dan e-sertifikatnya maka dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000,-
Berhubung buku akan dicetak bersamaan, maka pengiriman biaya pembelian buku selambat-lambatnya *tanggal 25 Maret 2015*. Biaya dikirim melalui rekening TIM 1234 atas nama: *BuzzLightyear Bank Griggots cabang Leaky Cauldron, Nomor Rekening: 12344567890 Bukti transfer di-scan dan dikirim ke email: official1234@gmail.com
Semua penulis yang naskahnya dibukukan, akan mendapatkan piagam penghargaan (piagam dikirim setelah buku terbit). Demikian informasi ini disampaikan untuk dimaklumi bersama.
Catatan:
1. Transfer biaya dianggap sah apabila transfer melalui teller bank atau ATM dengan mengirimkan foto scan bukti transfernya..
2. Bagi penulis yang tidak melakukan registrasi pembelian buku sebelum tanggal tersebut di atas, maka dianggap mengundurkan diri dan otomatis naskahnya dikembalikan.
Pengumuman: Bahwa peserta yang naskahnya dinyatakan lolos dan jika ingin melakukan registrasi diharapkan untuk mengirimkan foto bukti transfer, nama lengkap, alamat lengkap (termasuk kode pos), nama facebook, nomor hp, dan jumlah pesanan melalui email official1234@gmail.com dengan subjek YYYY.
Terima kasih.
Salam santun, *TIM 1234* *Penerbit 00000* *PJ event*

Nah, sekarang lo perhati'in yang gue garis bawahi yak. 
Mempelajari naskah? Keknya yang ngirim buanyak deh. Dan si oknum bilang, dia udah mempelajari naskahnya?
The fuck, I don't believe that.
Sejujurnya gue nggak inget ada update peserta nggak, keknya sih nggak ya.
Hah.

Oke, gue nggak ngerti teknis penerbitan buku. Tapi rasanya munafik banget habis si oknum nulis kalimat itu, dilanjutinnya pake wajib membeli.
Entah ya, menurut gue itu sok suci. Seolah biayanya gede banget dan si oknum yang rela ngeluarin duit buat ngewujud'in mimpi-mimpi lo.
The fuck?
Mau lebih emosi, liat lagi tuh.
Di situ tertulis, kalo dengan duit cepek, lo bisa dapet mp3 musikalisasi lo.
Gue dari awal, udah curiga dan nggak terbuai sama reward yang menurut gue wow.
Dan lo tau?
Si 1234 sama penerbit 000000 ini terus kasih info kalo ternyata dengan budget segitu nggak bisa bikin mp3.
Etdah... terus ngapa nawarin? --___-- Harapan palsu lagi.
Mereka offer gimana kalo didonasi'in alias disumbangin.
Gue nggak mau su'udzon ye, tapi maaf-maaf nih. Nggak sudi gue.
Kok di perjanjian sama kenyaatan beda?
Gimana kita yakin kalo uang kita ngalir di jalan yang benar?
Apa cukup dengan skrinsut kuitansi?
Mau riba lo?
Nggaklah, kita kan cuma nunjukkin bukti.
Etdah.. jaman sekarang aja ijazah bisa dipalsu'in, apalagi kuitansi.
/nahguekebawasu'udzon
Next!

Liat lanjutannya.
Si oknum ngejatohin harapan penulis-penulis muda nan unyu yang kere.
Gue terbitin, gue nanggung biayanya, elu tinggal beli bukunya. Nggak beli, duh sori ya, kesenggol deh.
Jujur gue sakit hati banget sama bagian ini. Seolah nggak menghargai kerja keras seorang penulis.
Kasarannya, si oknum nilai sebuah puisi dengan kemampuan si penulis membeli buku.
Gimana kabarnya mereka yang kere?
Ke laut aja sono.


Gue inget, pas pengumuman peserta ini (yang digrup), nama gue ada. Waktu itu, gue belum baca email ini. Gue udah seneng aja. Sampe ada yang komen kurang lebih : Min, boleh minta daftar pesertanya yang ikut event ini?
Dan gue cukup yakin postingan itu terus dihapus.
Salut deh sama si mbak-mbak ini. Dia juga curiga karena yang lolos lumayan banyak dan kemungkinan dia di posisi yang sama kek gue.
 


Hikmahnya?
Ikut lomba itu untuk siapa?
Untuk kamu, guys.
Untuk ngelatih kamu.
Soal hadiah dan reward, boleh dikejar, tapi jangan sampe ngarep banget.
Jatohnya entar kecewa dan sakit kalo nggak lolos.
Dan inget, kalo lo tipe penulis yang kere-aktif, jangan sampe down gegara ditolak penerbit indie kek gini.
Maybe you deserve better.
加油!^^)/


3 komentar:

corat coret mia mengatakan...

yang sabar bukk....

Arimbi Kiddo mengatakan...

Emosi miaa :''3

NAE mengatakan...

hyaha, podo mbii... untung kae pas aku ra duwe duit, dadi aku yo ra gagas